Siklus Hidup dan Bionomik Vektor




BIONOMIK NYAMUK
Bionomik nyamuk merupakan hubungan timbal balik antara nyamuk dengan lingkungan hidupnya. Bionomik nyamuk meliputi : kebiasaan menggigit, siklus hidup nyamuk, perkembangbiakan nyamuk, habitat nyamuk, pemilihan hospes, distribusi penyebaran nyamuk dan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
1.     KEBIASAAN MENGGIGIT
Ukuran dan warna nyamuk jenis ini kerap berbeda antar populasi, tergantung dari kondisi lingkungan dan nutrisi yang diperoleh nyamuk selama perkembangan. Nyamuk jantan dan betina tidak memiliki perbedaan dalam hal ukuran, nyamuk jantan yang umumnya lebih kecil dari betina dan terdapatnya rambut-rambut tebal pada antena nyamuk jantan. Kedua ciri ini dapat diamati dengan mata telanjang (Gandahusada, 1998).
Waktu keaktifan mencari darah dari masing – masing nyamuk berbeda –beda, nyamuk yang aktif pada malam hari menggigit, adalah anopheles dan culex sedangkan nyamuk yang aktif pada siang hari menggigit yaitu Aedes. Khusus untuk anopheles, nyamuk ini bila menggigit mempunyai perilaku bila siap menggigit langsung keluar rumah. Pada umumnya nyamuk yang menghisap darah adalah nyamuk betina. (Nurmaini. 2003)
Sesuai dengan buku Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor dari Depkes RI (2001) bahwa nyamuk yang aktif menghisap darah pada malam hari umumnya mempunyai dua puncak akitivitas, yaitu puncak pertama terjadi sebelum tengah malam dan yang kedua menjelang pagi hari, namun keadaan ini dapat berubah oleh pengaruh suhu dan kelembaban udara (Rosa, 2009).

v  Nyamuk Aedes aegypti
Aedes sp
KLASIFIKASI ILMIAH
·         Kerajaan              : Animalia
·         Filum                    : arthropoda
·         Kelas                    : Insecta
·         Ordo                     : Diptera
·         Famili                   : Culicidae
·         Genus                   : aedes
·         Upagenus             : stegomyia
·         Spesies                  : aedes aegypti
Nyamuk Aedes aegypti dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh berwarna hitam kecoklatan. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan gari-garis putih keperakan. Di bagian punggung (dorsal) tubuhnya tampak dua garis melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari spesies ini. Sisik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua (Nursakinah, 2008).
Nyamuk ini hidup di dalam dan di sekitar rumah. Nyamuk betina lebih menyukai darah manusia (anthropophilic) daripada darah binatang. Nyamuk ini memiliki kebiasaan menghisap darah pada jam 08.00-12.00 WIB dan sore hari antara 15.00-17.00 WIB. Kebiasaan menghisap darah ini dilakukan berpindah-pindah dari individu satu ke individu lain (Gandahusada, 1998).
v  Nyamuk Aedes albopictus
Nyamuk A. albopictus memiliki kesamaan morfologi dengan A.aegypti. Perbedaan keduanya terletak pada garis putih yang terdapat pada bagian scutumnya. Scutum A.albopictus berwarna hitam hanya berisi satu garis putih tebal di bagian dorsalnya (Gandahusada, 1998).
Nyamuk betina aktif di luar ruangan yang teduh dan terhindar dari angin. Nyamuk ini aktif menggigit pada siang hari. Puncak aktivitas menggigit ini bervariasi tergantung habitat nyamuk meskipun diketahui pada pagi hari dan petang hari (Lestari, 2009).
v  Nyamuk Anopheles
Anhopeles sp
KLASIFIKASI ILMIAH
·         Kerajaan              : Animalia
·         Filum                    : arthropoda
·         Kelas                    : Insecta
·         Ordo                     : Diptera
·         Famili                   : Culicidae
·         Sub family            : Anophelini
·         Genus                   : Anopheles
·         Spesies                  : Anopheles sp
Sering orang mengenalnya sebagai salah satu jenis nyamuk yang menyebabkan penyakit malaria. Ciri nyamuk ini adalah hinggap dengan posisi menukik atau membentuk sudut Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula yang kakinya berbercak-bercak putih. Waktu menggigit biasanya dilakukan malam hari (Gandahusada, 1998).
Aktivitas menggigit nyamuk Anopheles di dalam rumah terjadi peningkatan pada pukul 23.00 WIB kemudian turun dan meningkat lagi pada pukul 02.00 dan 03.00 dini hari, sedangkan aktivitas menggigit di luar rumah terjadi peningkatan pada pukul 24.00 WIB dan kemudian turun dan meningkat lagi pada pukul 05.00 dini hari.(Rosa, 2009)
v  Nyamuk Culex quinquefasciatus
Culex sp
KLASIFIKASI ILMIAH
·         Kerajaan              : Animalia
·         Filum                    : arthropoda
·         Kelas                    : Insecta
·         Ordo                     : Diptera
·         Famili                   : Culicidae
·         Sub family            : Culicini
·         Genus                   : Culex
·         Spesies                  : Culex sp
Nyamuk C. quinquefasciatus memiliki tubuh berwarna kecokelatan, proboscis berwarna gelap tetapi kebanyakan dilengkapi dengan sisik berwarna lebih pucat pada bagian bawah, scutum berwarna kecoklatan dan terdapat warna emas dan keperakan di sekitar sisiknya. Sayap berwarna gelap, kaki belakang memiliki femur yang berwarna lebih pucat, seluruh kaki berwarna gelap kecuali pada bagian persendian. (Lestari, 2009).
Nyamuk C. quinquefasciatus bisa hidup baik di dalam maupun luar ruangan (Russel, 1996). Spesies ini sering ditemukan di dalam rumah dan nyamuk betina merupakan nyamukyang aktif pada malam hari. Nyamuk ini lebih menyukai menggigit manusia setelah matahari terbenam (Lestari, 2009).

2.     SIKLUS HIDUP NYAMUK
Nyamuk termasuk serangga yang mengalami metamorfosis sempurna (holometabola) karena mengalami empat tahap dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Tahapan yang dialami oleh nyamuk yaitu tahap telur, larva, pupa dan dewasa. Telur nyamuk akan menetas menjadi larva dalam waktu 1-2 hari pada suhu 20-40°C. Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan larva dipengaruhi oleh suhu, tempat, keadaan air dan kandungan zat makanan yang ada di tempat perindukan. Pada kondisi optimum, larva berkembang menjadi pupa dalam waktu 4-9 hari, kemudian pupa menjadi nyamuk dewasa dalam waktu 2-3 hari sehingga waktu yang dibutuhkan dari telur hingga dewasa yaitu 7-14 hari (Gandahusada, 1998).
Nyamuk biasanya meletakkan telur di tempat yang berair, pada tempat yang keberadaannya kering telur akan rusak dan mati. Kebiasaan meletakkan telur dari nyamuk berbeda – beda tergantung dari jenisnya.
v  Nyamuk Aedes meletakkan telur dan menempel pada yang terapung diatas air atau menempel pada permukaan benda yang merupakan tempat air pada batas permukaan air dan tempatnya
v  Nyamuk anopeles akan meletakkan telurnya dipermukaan air satu persatu atau bergerombolan tetapi saling lepas, telur anopeles mempunyai alat pengapung.
v  Nyamuk culex akan meletakkan telur diatas permukaan air secara bergerombolan dan bersatu berbentuk rakit sehingga mampu untuk mengapung, sedangkan jentiknya menggantung di air (Nurmaini, 2001).
3.     Perkembangbiakkan Nyamuk
Perkembangbiakan nyamuk selalu memerlukan tiga macam tempat yaitu tempat berkembang biak (breeding places), tempat untuk mendapatkan unpan/darah (feeding places) dan tempat untuk beristirahat (reesting palces). Nyamuk mempunyai tipe breeding palces yang berlainan seperti culex dapat berkembang di sembarangan tempat air, sedangkan Aedes hanya dapat berkembang biak di air yang cukup bersih dan tidak beralaskan tanah langsung, mansonia senang berkembang biak di kolam-kolam, rawa-rawa danau yang banyak tanaman airya dan Anopeheles bermacam breeding places, sesuai dengan jenis anophelesnya sebagai berikut :
a.       Anopheles Sundaicus, Anopheles subpictus clan anopheles vagus senang berkembang biak di air payau.
b.      Tempat yang langsung mendapat sinar matahari disenangi nyamuk anopheles sundaicus, anopheles mucaltus dalam berkembang biak.
c.       Breeding palces yang terlindung dari sinar matahari disenangi anopheles vagus, anopheles barbumrosis untuk berkembang biak.
d.      Air yang tidak mengalir sangat disenangi oleh nyamuk anopheles vagus, indefinitus, leucosphirus untuk tempat berkembang biak.
e.       Air yang tenang atau sedikit mengalir seperti sawah sangat disenangi anopheles acunitus, vagus, barbirotus, anullaris untuk berkembang biak (Nurmaini, 2003).
Tempat beristirahat (resting places) biasanya setelah nyamuk betina menggigit orang/hewan, nyamuk tersebut akan beristirahat selama 2 – 3 hari, misalnya pada bagian dalam rumah sedangkan diluar rumah seperti gua, lubang lembab, tempat yang berwarna gelap dan lain – lain merupakan tempat yang disenangi nyamuk untuk berisitirahat (Nurmaini, 2003).
4.     Habitat Nyamuk
Habitat nyamuk Menurut Gandahusada (1998), nyamuk lebih menyukai tempat perindukan yang berwarna gelap, terlindung dari sinar matahari, permukaan terbuka lebar, berisi air tawar jernih dan tenang. Tempat perindukan nyamuk (tempat nyamuk meletakkan telur) terletak di dalam maupun di luar rumah. Tempat perindukan di dalam rumah yaitu tempat-tempat penampungan air antara lain bak air mandi, bak air WC, tandon air minum, tempayan, gentong air, ember, dan lain – lain.
Tempat perindukan di luar rumah antara lain dapat ditemukan di drum, kaleng bekas, botol bekas, pot bekas, pot tanaman hias yang terisi air hujan dan lain-lain. Tempat perindukan nyamuk juga dapat ditemukan pada tempat penampungan air alami misalnya pada lubang pohon dan pelepah-pelepah daun (Gandahusada, 1998)
5.     Pemilihan Hospes
Menurut Supartha (2008) dalam Lestari (2009), nyamuk betina membutuhkan darah untuk perkembangan telurnya. Darah dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan protein dalam proses pematangan telurnya). Perilaku mengkonsumsi darah inilah yang meningkatkan potensi nyamuk sebagai vektor penyakit.
Nyamuk ini tertarik oleh karbon dioksida, bau tubuh dan panas tubuh hewan ataupun manusia. Kesukaan memilih inang mempengaruhi perilaku menghisap darah. Beberapa nyamuk lebih menyukai darah manusia (anthropophilic) dan lainnya lebih menyukai darah hewan (zoophilic) atau bahkan menyukai keduanya. C. quinquefasciatus, A. aegypti dan A.albopictus merupakan beberapa spesies yang tergolong anthropophilic sedangkan C. tritaeniorhynchus merupakan salah satu nyamuk yang tergolong zoophilic (Lestari, 2009).
6.     Distribusi Penyebaran Nyamuk
Menurut Gandahusada (1998), nyamuk tribus culini (culex, Aedes, Mansonia) mempunyai jarak terbang pendek, biasanya hanya dalam puluhan meter saja, walaupun ada yang jarak terbang jauh kira-kira 30km (aedes vexans). Berbeda dengan tribus culini, tribus anophelini ( anopheles), mempunyai jarak terbang 0,5-3 km, dan dapat dipengaruhi oleh transportasi seperti (kendaran, kereta api, kapal laut dan kapal terbang) dan kencangnya angin.
7.     Penyakit yang ditularkan oleh Nyamuk
Beberapa penyakit yang ditularkan oleh nyamuk menurut Gandahusada (1998), antara lain demam berdarah yang ditularkan oleh nyamuk A. aegypti atau A. albopictus, malaria yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles yaitu An. sundaicus, An. subpictus, An. aconitus dan An. maculatus), filariasis (penyakit kaki gajah) yang ditularkan oleh nyamuk Culex, Anopheles, Aedes dan Mansonia, chikungunya yang ditularkan oleh A. Aegypti, A. albopictus, Culex fatigans dan Mansonia sp

Komentar

Postingan populer dari blog ini

activated sludge

laporan praktikum uji bio-assay

pengolahan limbah cair dengan sistem weatland