SIKLUS HIDROLOGI (LimCa)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Air adalah salah satu bagian terpenting
kehidupan di bumi. Tanpa air tidak akan ada kehidupan di muka bumi ini. Air di
bumi tersebar dalam berbagai wujud di lautan, daratan, sungai, udara, salju dan
lainnya. Jumlah volume air di bumi ini selalu tetap tidak bertambah dan tidak
berkurang. Hal tersebut dikarenakan adanya siklus air atau daur hidrologi.
Siklus air adalah proses perputaran air di bumi dan melalui beberapa proses .
Secara alamiah air merupakan
kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan mempunyai daya regenerasi yaitu
selalu mengalami sirkulasi dan mengikuti daur.
Daur hidrologi diberi batasan
sebagai tahapan-tahapan yang dilalui air dari atmosfer, penguapan dari tanah
atau laut, kondensasi untuk membentuk awan, presipitasi akumulasi di dalam
tanah maupun tubuh air dan menguap kembali.
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau
potensial bagi manusia.
Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian,
industri,
rumah tangga, rekreasi,
dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia
membutuhkan air tawar.
97% air di bumi adalah air asin, dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per
tiga bagiannya berada dalam bentuk es di glasier
dan es kutub. Air tawar yang
tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah,
dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan di udara.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah terjadinya siklus air ?
2. Apa saja sumber sumber air di alam ?
3. Bagaimanakah
karakteristik air tanah, air permukaan dan air angkasa ?
1.3
Tujuan
1. Untuk
mengetahui proses terjadinya siklus air
2. Untuk
mengetahui sumber sumber air di alam
3. Untuk
mengetahui karakteristik air tanah,air
permukaan dan air angkasa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SIKLUS
AIR
Siklus atau daur merupakan suatu perputaran atau lingkaran. Siklus
hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali
pada bentuk awal. Hal ini menunjukkan bahwa volume air di permukaan bumi
sifatnya tetap. Meskipun tetap dengan perubahan iklim dan cuaca, letak
mengakibatkan volume dalam bentuk tertentu berubah, tetapi secara keseluruhan
air tetap. Siklus air secara alami berlangsung cukup panjang dan cukup lama.
Sulit untuk menghitung secara tepat berapa lama air menjalani siklusnya, karena
sangat tergantung pada kondisi geografis, pemanfaatan oleh manusia dan sejumlah
faktor lain. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Daur hidrologi sering juga dipakai istilah water cycle atau
siklus air. Suatu sirkulasi air yang meliputi gerakan mulai dari laut ke
atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan kembali ke laut lagi atau dengan arti
lain siklus hidrologi merupakan rangkaian proses berpindahnya air permukaan bumi dari suatu tempat ke tempat
lainnya hingga kembaliketempatasalnya.
Air naik ke udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer dalam bentuk uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua dan dipanaskan oleh radiasi tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga cukup tinggi/dingin untuk terjadi kondensasi. Uap air berubah jadi embun dan seterusnya jadi hujan atau salju. Curahan (precipitation) turun ke bawah, ke daratan atau langsung ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut melengkapi siklus air.
Dalam perjalanannya dari atmosfer ke luar, air mengalami banyak interupsi. Sebagian dari air hujan yang turun dari awan menguap sebelum tiba di permukaan bumi, sebagian lagi jatuh di atas daun tumbuh-tumbuhan (intercception) dan menguap dari permukaan daun-daun. Air yang tiba di tanah dapat mengalir terus ke laut, namun ada juga yang meresap dulu ke dalam tanah (infiltration) dan sampai ke lapisan batuan sebagai air tanah.
Sebagian dari air tanah dihisap oleh tumbuh-tumbuhan melalui daun-daunan lalu menguapkan airnya ke udara (transpiration). Air yang mengalir di atas permukaan menuju sungai kemungkinan tertahan di kolam, selokan, dan sebagainya (surface detention), ada juga yang sementara tersimpan di danau, tetapi kemudian menguap atau sebaliknya, sebagian air mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut ( surface run off ), sebagian lagi infiltrasi ke dasar danau-danau dan bergabung di dalam tanah sebagai air tanah yang pada akhirnya ke luar sebagai mata air.
Air naik ke udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer dalam bentuk uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua dan dipanaskan oleh radiasi tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga cukup tinggi/dingin untuk terjadi kondensasi. Uap air berubah jadi embun dan seterusnya jadi hujan atau salju. Curahan (precipitation) turun ke bawah, ke daratan atau langsung ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut melengkapi siklus air.
Dalam perjalanannya dari atmosfer ke luar, air mengalami banyak interupsi. Sebagian dari air hujan yang turun dari awan menguap sebelum tiba di permukaan bumi, sebagian lagi jatuh di atas daun tumbuh-tumbuhan (intercception) dan menguap dari permukaan daun-daun. Air yang tiba di tanah dapat mengalir terus ke laut, namun ada juga yang meresap dulu ke dalam tanah (infiltration) dan sampai ke lapisan batuan sebagai air tanah.
Sebagian dari air tanah dihisap oleh tumbuh-tumbuhan melalui daun-daunan lalu menguapkan airnya ke udara (transpiration). Air yang mengalir di atas permukaan menuju sungai kemungkinan tertahan di kolam, selokan, dan sebagainya (surface detention), ada juga yang sementara tersimpan di danau, tetapi kemudian menguap atau sebaliknya, sebagian air mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut ( surface run off ), sebagian lagi infiltrasi ke dasar danau-danau dan bergabung di dalam tanah sebagai air tanah yang pada akhirnya ke luar sebagai mata air.
Siklus
hidrologi dibedakan ke dalam tiga jenis yaitu:
- Siklus Pendek : Air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi berubah menjadi butir-butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke laut dan akan kembali berulang.
- Siklus Sedang : Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau saluran-saluran air.
- Siklus Panjang : Air laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses kondensasi, lalu terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.
Unsur-unsur
utama dalam siklus hidrologi :
- Evaporasi : penguapan dari badan air secara langsung
- Transpirasi : penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan
- Respirasi : penguapan air dari tubuh hewan dan manusia
- Evapotranspirasi : perpaduan evaporasi dan transpirasi
- Kondensasi : proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai hasil pendinginan
- Presipitasi : segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es, hujan salju
- Infiltrasi : air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah
- Perkolasi : air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga mencapai air tanah atau groundwater
- Run off : air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut.
Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Air :
- Siklus Pendek / Siklus Kecil
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut
- Siklus Sedang
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
- Siklus Panjang / Siklus Besar
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut
2.2
SUMBER-SUMBER AIR
Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau
buatan yang terdapat pada, diatas, ataupun
di bawah permukaan tanah (UU RI No.7/2004 Tentang Sumber Daya Air).Terdapat
berbagai jenis sumber air yang umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat, sepertiair
laut, air hujan, air tanah, dan air permukaan. Dari keempat jenis air tersebut,
sejauh iniair permukaan merupakan sumber air tawar yang terbesar digunakan oleh
masyarakat.
1. Air Permukaan
Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada
umumnya air permukaan ini mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya
oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, dan sebagainya.
Air permukaan yang meliputi badan-badan air seperti
sungai, danau, telaga, waduk, rawa,
terjun, dan laut, sebagian besar berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Air hujan tersebut
kemudian akan mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya
Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua
jenis yaitu :
- Perairan Darat
Perairan darat adalah air permukaan yang
berada di atas daratan misalnya seperti rawa-rawa, danau, sungai, dan lain
sebagainya.
- Perairan Laut
Perairan laut adalah air permukaan yang
berada di lautan luas. Contohnya seperti air laut yang berada di laut.
2. Air Tanah
Air tanah merupakan air yang
berada di bawah permukaan air tanah. Air tanah merupakan sumber utama, tapi
bukan satu-satunya sumber air minum. Maka kelayakan air tanah tersebut menjadi
persoalan utama. Air tanah
adalah air yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang
berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kuantitas/
kualitasnya sama dengan keadaan air dalam (Totok Sutrisno, 2004).
Air tanah (Ground water) berasal dari air hujan yang
jatuh ke permukaan bumi yang kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan ke
dalam tanah dan mengalami proses
filtrasi secara ilmiah. Proses-proses yang telah dialami air hujan tersebut, di dalam perjala nannya ke bawah
tanah, membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan air
permukaan (Chandra, 2006)
Air tanah adalah salah
satu faset dalam daur hidrologi, yakni suatu peristiwa yang selalu berulang
dari urutan tahap yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke
atmosfer; penguapan dari darat atau laut atau air pedalaman, pengembunan
membentuk awan, pencurahan, pelonggokan dalam tanih atau badan air dan
penguapan kembali (Kamus Hidrologi, 1987).
Menurut direktorat penyehatan air Ditjen PPM dan PLP departemen Kesehatan
Republik Indonesia (1997), mata air/ air tanah adalah air yang berada di dalam
tanah untuk memperolehnya dengan cara menggali/ dibor atau secara alamiah
keluar ke permukaan tanah (mata air).
Pada dasarnya, air tanah dapat berasal dari air hujan, baik melalui
proses infiltrasi secara langsung maupun tidak langsung dari ais sungai, danau
rawa, dan genangan air lainnya. Pada saat infiltrasi kedalam tanah, air
permukaan mengalami kontak dengan mineral-mineral yang terdapat didalam tanah
dan melarutkannya, sehingga kualitas air mengalami perubahan karena terjadi
reaksi kimia. Kadar oksigen yang masuk ke dalam tanah menurun, digantikan oleh
karbondioksida yang berasal dari proses biologis, yaitu dekomposisi bahan
organik yang terlarut dalam air tanah.
Menurut Totok Sutrisno (2004)
air tanah terbagi atas :
1. Air tanah dangkal
Terjadi karena daya proses
peresapan air tanah. Lumpur akan tertahan , demikian pula dengan sebagian
bakteri, sehingga air tanah akan jernih, tetapi lebih banyak mengandung zat
kimia (garam-garam yang terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai
unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah
disini berfungsi sebagai penyaring. Air tanah dangkal ini terdapat pada
kedalaman 15,00 m. Sebagai sumur air minum, air tanah ini ditinjau dari segi
kualitas agak baik. Kuantitas kurang cukup dan tergantung pada musim.
2. Air tanah dalam
Air tanah dalam terdapat
setelah lapis rapat yang pertama. Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada
air tanah dangkal. Kualitas dari air tanah dalam lebih baik dari air dangkal, karena
penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri.
Kenampakan
akibat air tanah adalah sebagai berikut :
1. Mata air yaitu air yang keluar dari tanah
2. Geyser yaitu semburan dari dalam tanah yang menyemprot ke
atas tanah. Geyser dapat terjadi jika di dekat tanah terdapat gas.
3. Air Artesis/artosis yaitu cekungan dan lapisan batu-batuan yang
dapat menahan air dibawah tanah seingga dapat berkumpul sebagai cadangan air.
Jika tempat letaknya lebih rendah dari cekungan air mempunyai lubang (retakan)
maka air dapat keluar dari sumur yang disebut sumur artesis
Ciri-ciri air artesis sebagai berikut :
1. bagian atas dan bagian bawah lapisan yang mengandung air dibatasi
oleh lapisan yang kedap.
2. Letak lapisan yang mengandung air berada pada daerah sinklinal dari
suatu formasi daerah lipatan.
3.
Mata air
Adalah air tanah yang keluar
dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam,
hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kuantitas/ kualitasnya sama dengan
keadaan air dalam.
Menurut direktorat penyehatan
air Ditjen PPM dan PLP departemen Kesehatan Republik Indonesia (1997:6) mata
air/ air tanah adalah air yang berada di dalam tanah untuk memperolehnya dengan
cara menggali/ dibor atau secara alamiah keluar ke permukaan tanah (mata air).
4. Air Hujan
Air Angkasa
atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi. Walau pada saat resipitasi
merupakan air yang paling bersih, air tersebut cendrung mengalami pencemaran ketika berada di
atmosfer. Pencemaran yang berlangsung di
atmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme, dan gas, misalnya,
karbondioksida, nitrogen, dan amonia.
Hujan terjadi karena penguapan,
terutama air pemukaan laut yang naik ke atmosfer dan mengalami pendinginan
kemudian jatuh kepermukaan bumi. Proses penguapan tersebut terus berlangsung.,
misalnya pada saat butiran hujan jatuh ke permukaan bumi, sebagian akan menguap
sebelum mencapai permukaan bumi.
Sebagian akan tertahan
tanaman-tanaman dan oleh matahari diuapkan kembali ke atmosfer. Air hujan yang
sampai di permukaan bumi, akan mengisi cekungan, kubangan dipermukaan bumidan
sebagian akan mengalir pada permukaan bumi (Benyamin, 1997).
Pengelolaan Sumberdaya Air
Pengelolaan sumberdaya air
adalah upaya merencanakan, malaksanakan, memantau dan mengevaluasi
penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan
pengendalian daya rusak air. (UU No7, 2004). Pengelolaan sumber daya air
mencakup kepentingan lintas sektoral dan lintas wilayah yang memerlukan
keterpaduan untuk menjaga dan memanfaatkan sumber air. Pengelolaan sumber daya
air dilakukan melalui koordinasi antara pemerintah daerah dan masyarakat.
Menurut KepMenKes No.
907/MENKES/SK/VII/2002, bahwa setiap pengelola sumber daya air diwajibkan
melakukan pengelolaan dan pengawasan sumber mata air, dengan cara :
1. Menjamin air yang diproduksi memenuhi syarat-syarat kesehatan,
dengan melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kualitas air yang
diproduksi
2. Melakukan pengamanan terhadap sumber air baku yang dikelola dari
segala bentuk pencemaran sesuai denga peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dalam melakukan pengelolaan terhadap sumber air yang memperoleh
pengawasan dari pemerintah dan instansi terkait (Dinas Kesehatan).
2.3
KARAKTERISTIK AIR TANAH, AIR PERMUKAAN , DAN AIR ANGKASA
Air secara umum memiliki
karakteristik yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia lain, karakteristik
tersebut antara lain :
1. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 00 C (320 F) -
1000 C, air berwujud cair.
2. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat
sebagai penyimpan panas yang sangat baik.
3. Air memerlukan panas yang tinggi pada proses penguapan. Penguapan adalah proses perubahan air menjadi uap
air.
4. Air merupakan pelarut yang baik.
5. Air memiliki tegangan permuakaan yang tinggi.
1 Karakteristik
Air Angkasa
Pada
umumnya kualitas air angkasa cukup baik namun air angkasa cenderung
mengakibatkan kerusakan-kerusakan terhadap logam, yaitu dengan timbulnya karat.
Adapun sifat dari angkasa sebagai berikut :
a. Air
angkasa bersifat lunak (soft water) karena tidak/kurang mengandung larutan
garam dan zat mineral sehingga kurang terasa segar
b. Dapat
mengendung beberapa zat yang ada di udara seperti NH3 dan CO2 agresif
sehingga bersifat korosif.
c. Dari
segi bakteriologis maka relative lebih bersih tergantung pada tempat
penampungannya.
Zat
yang terkandung air angkasa sebagai berikut :
Kesadahan
(hardness) : 19 mg/l sebagai Ca CO3
Calcium :
16 mg/l sebagai Ca CO3
Magnesium : 3
mg/l sebagai Mg CO3
Sodium : 6
mg/l sebagai Na
Amonium : 0,8mg/l
sebagai N
Bicarbonat :
12 mg/l sebagai Ca CO3
Keamanan
(Acidity) : 4 mg/l sebagai Ca CO3
Chlorida : 9
mg/l sebagai Cl
Sulfat :
10 mg/l sebagai SO4
Nitrat : 0,1mg/l
sebagai N
pH : 6
- 8
2.
Karakteristik Air
Permukaan
Pada
umumnya sumber air permukaan baik yang berupa sungai, danau, maupun waduk
merupakan air yang kurang baik dikonsumsi langsung karena itu perlu adanya
pengolahan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan. Air sungai berasal dari hujan
yang masuk ke dalam alur sungai berupa aliran permukaan. Keadaan yang
mempengaruhi aliran sungai sebagai berikut :
a. Keadaan
daerah = bila di sekitar daerah masih banyak terdapat hutan/tanaman, maka akan
mempengaruhi debit air yang ada.
b. Temperatur
= dengan iklim tropis mengakibatkan bertambahnya besarnya penguapan sehingga
air akan berkurang.
c. Keadaan
topografi = kelandaian dari sungai akan mempengaruhi besarnya pengaliran dan
besar/kecilnya pengikisan tanah.
d. Sifat
permukaan tanah = daerah dengan daya resap yang tinggi akan mengurangi debit
air yanga da di atasnya.
e. Corak
daerah pengalirannya.
Gambaran
kualitas air permukaan pada umumnya dimana merupakan analisa kandungan zat yang
ada di dalam air permukaan :
Kesadahan
(hardness) : 120 mg/l sebagai Ca CO3
Calcium : 80 mg/l
sebagai Ca CO3
Magnesium : 40 mg/l
sebagai Mg CO3
Sodium : 19 mg/l
sebagai Na
Bicarbonat : 106
mg/l sebagai Ca CO3
Chlorida : 23
mg/l sebagai Cl
Sulfat : 38 mg/l
sebagai SO4
Nitrat : 0,4
mg/l sebagai N
Besi : 0,3
mg/l sebagai Fe
Silica : 18 mg/l
sebagai Si O2
Carbon
dioxide : 4 mg/l sebagai Ca Co3
pH : 6 –
3.Karakteristik Air Tanah
Air
tanah adalah air yang tersimpan/terperangkap di dalam lapisan batuan yang
mengalami pengisian/penambahan secara terus-menerus oleh alam. Kondisi suatu
lapisan tanah membuat suatu pembagian zona air tanah menjadi dua zona besar
yaitu :
a. Zona
air berudara (zona of aeration).zona ini adalah suatu lapisan tanah yang
mengandung air yang masih dapat kontak dengan udara. Pada zona ini terdapat
tiga lapisan tanah yaitu, lpaisan tanah air permukaan, lapisan intermediate
yang berisi air gravitasi lapisan kapiler yang berisi air kapiler.
b. Zona
air jenuh (zona of saturation). Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang
mengandung air tanah yang relative tidak berhubungan dengan udara luar, dan
lapisan tanahnya disebut akifer bebas.
Keuntungan
menggunakan air tanah :
a. Pada
umumnya bebas dari bakteri pathogen.
b. Pada
umumnya dapat dipakai tanpa pengolahan terlebih lebih lanjut.
c. Biasanya
dapat didapatkan di dekat suatu rural community.
d. Seringkali
paling praktis dan ekonomis untuk mendapatkannya dan membagikannya.
e. Lapisan
tanah yang menampung air dari mana air itu diambil biasanya merupakan pengumpulan
air alamiah.
Kerugian
menggunakan air tanah :
a. Air
tanah sering kali mengandung banyak mineral-mineral seperti Fe, Mn, dan Ca.
b. Biasanya
membutuhkan pemompaan.
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Daur hidrologi adalah Suatu sirkulasi air yang meliputi
gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan kembali ke
laut lagi atau dengan arti lain siklus hidrologi merupakan rangkaian proses
berpindahnya air permukaan bumi dari suatu tempat ke tempat
lainnya hingga kembali ke tempat asalnya.
Siklus
hidrologi dibedakan ke dalam tiga jenis yaitu:
- Siklus Pendek
- Siklus Sedang
- Siklus Panjang
Sumber air :
1. Air Permukaan
Air permukaan adalah air
hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini mendapat
pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu,
daun-daun, dan sebagainya.
2. Air Tanah
Air tanah merupakan air yang
berada di bawah permukaan air tanah. Air tanah merupakan sumber utama, tapi
bukan satu-satunya sumber air minum. Maka kelayakan air tanah tersebut menjadi
persoalan utama. Air tanah
adalah air yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang
berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kuantitas/
kualitasnya sama dengan keadaan air dalam (Totok Sutrisno, 2004).
3.Air hujan
Hujan terjadi karena penguapan,
terutama air pemukaan laut yang naik ke atmosfer dan mengalami pendinginan
kemudian jatuh kepermukaan bumi. Proses penguapan tersebut terus berlangsung.,
misalnya pada saat butiran hujan jatuh ke permukaan bumi, sebagian akan menguap
sebelum mencapai permukaan bumi.
3.2
SARAN
Diharapkan makalah ini dapat
menjadi lebih baik dari sebelumnya dan bermanfaat bagi pembaca , penulis
dan masyarakat .
Daur Air akan berjalan sebagaimana mestinya, syaratnya adalah manusia mampu menjaga keseimbangan alam secara konsisten. Tidak ada pembakaran hutan, penebangan liar, pencmaran lingkungan dan perusakan ekosistem.
BalasHapusbener skali..manusia harus berpandai pandai menjaga n melestarikan keseimbangan lingkungan
HapusSeasonbet77
BalasHapusagen judi
agen bola
judi bola
agen sbobet
agen bola online
agen bola terpercaya
promo bonus
prediksi skor
agen ibcbet
agen 338a
agen 1scasino
agen asiapoker77
Prediksi Las Palmas vs Rayo Vallecano 21 09 2015
Prediksi Arminia Bielefeld vs Bochum 22 September 2015
Prediksi Darmstadt 98 vs Werder Brema 23 September 2015
Prediksi Gazelec Ajaccio vs Stade Rennais 24 09 2015
Prediksi Hoffenheim vs Borussia Dortmund 24 09 2015
Prediksi Red Star FC 93 vs Stade Brestois 26 September 2015
Prediksi Valenciennes AFC vs Tours 26 09 2015
Prediksi SM Caen vs Gazelec Ajaccio 27 09 2015
Prediksi Stade Rennais vs ES Troyes 27 09 2015
Prediksi AS Saint Etienne vs OGC Nice 28 09 2015
Prediksi Montpellier HSC vs FC Lorient 27 09 15
Ada sumber dafpusnya ga ya?
BalasHapus