SEJARAH KESEHATAN LINGKUNGAN
SEJARAH KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Sejarah Keilmuan
·
Umum ( Di Dunia )
Tahun
3000 sm (Minoa & Kreta) dan 1500 sm (Mesir & Yahudi)
telah
ada pembuangan air limbah, pengaturan air minum, WC umum. Zaman Romawi
Kuno ada semacam IMB, pencatatan
hewan piaraan.
·
Abad I – VII
mulai
memperhatikan lingkungan dalam mengatasi epidemi/endemi penyakit.
·
Abad XVII
beberapa
negara di Eropa membuat UU Sanitary Legeslation serta
penerapan
militery hygiene.
·
Abad XVII
Pada
masa ini telah diterapkan lapangan hygiene dan social medicine.
·
Khusus ( Di Indonesia )
1933
di Banyumas dibentuk organisasi higiene tersendiri dengan nama Percontohan
Dinas Kesehatan Kabupaten di Purwokerto
(Demonstratie Regentschaps Gezondheid Dienst (DRGD)). Dinas ini terpisah dari
Dinas Kuratif yang telah ada sebelumnya. Kegiatan utamanya adalah pemberantasan
cacing tambang yang menekankan anjuran pembangunan jamban dan perbaikan
pelayanan air minum (Bodemen water verontriniging). Proyek ini mendapat bantuan
dari Rockoveller foundation dengan Professor Hedrick sebagai menegernya.
B. Sejarah Institusi Pendidikan
Usaha kesehatan di Indonesia yang
dilaksanakan pemerintah Belanda semula hanya menitik beratkan pada usaha
kesehatan kuratif yang dikelola oleh suatu badan yang disebut Burgelyke
Geneeskundike Dienst. Sekitar tahun 1920 Pemerintah Belanda yang berkuasa pada
saat itu sudah mulai merasakan dan menyadari bahwa usaha kesehatan yang hanya
berorientasi pada tindakan kuratif tidak akan berhasil dengan baik jika tidak
disertai dengan usaha kesehatan preventif seperti pemberantasan penyakit
menular dan melindungi orang yang sehat.
Pada
tahun 1949 mengingat kebutuhan tenaga yang serupa dan atas desakan bagian
malaria Departement Van Gezonheid (sebagai pengganti Burgelyke Geneeskundike
Dienst). Pemerintah RI membuka kembali Controleur Volksgezonheid darurat
yang berlangsung 1 (satu) tahun dan berhasil mencetak 4 (empat) orang tenaga
kontrolir kesehatan dan semua tenaga ini bekerja di program pemberantasan
penyakit malaria
Dari
kedua gelombang lulusan kursus tersebut dapat diambil gambaran bahwa tugas
kontrolir kesehatan pada saat itu ditujukan pada bidang :
1). Pengawasan perusahaan yang meliputi
kesehatan lingkungan fisik
perusahaan dan kesehatan buruhnya.
2). Pemberantasan penyakit menular dalam hal ini
penyakit malaria
yang dianggap sebagai penyakit rakyat
yang banyak
menimbulkan kerugian terhadap kesehatan
rakyat.
Pemerintah
Indonesia semakin lama semakin menyadari bahwa “Pencegahan tidak hanya lebih
baik tetapi juga lebih murah” maka sebagai realisasi dari pandangan tersebut di
atas pada tanggal 1 Juli 1952 di Jakarta secara resmi dibuka Sekolah
Kontrolir Kesehatan yang menerima siswa lulusan SMA bagian B dengan lama
pendidikan 3 (tiga) tahun.
Tahun 1953 Disusun Tugas Kontrolir
Kesehatan Di Dinas Kesehatan Sebagai Berikut Pemeliharaan kesehatan lingkungan
Pemberantasan penyakit epidemic dan endemic Statistik Pendidikan kepada
masyarakat
Saat
dimulai pendidikan, tercatat para pendiri dan pengajar pada Sekolah Kontrolir
Kesehatan Jakarta adalah para ahli dalam bidang kesehatan masyarakat di zaman
tersebut antara lain adalah Prof Dr Sumedi, Prof Dr Abdulrahman, Prof Dr.
Muchtar, Prof Dr. Poerwosoedarmo, dan Prof Ir Martonegoro.
Komentar
Posting Komentar