UPAYA PENCEGAHAN KERACUNAN
UPAYA
PENCEGAHAN KERACUNAN
1. Mengenal bahan beracun yang ada di lingkungan :
Rumah Tangga dan Lingkungan Kerja atau
Industri (Proses : cara kerja, bahan baku, bahan tambahan, hasil antara,
hasil akhir, hasil samping, limbah : dipertimbangkan terbentuknya zat kimia
toksik.
2. Menghindari bahan beracun dan subsitusi
mengganti bahan beracun dengan yang tidak atau kurang beracun
·
Fosfor
merah diganti fosfor putih
·
Benzen
diganti xylol/toluol, CCl4 diganti trichloretilen, Mengganti sumber energi :
Bahan bakar fosil diganti BBM ramah lingkungan
·
Penyamak
kulit Cr diganti enzim
REDUKSI POLUSI UDARA RUANGAN
ü Ventilasi: alamiah & buatan (exhaus fan, kanopi)
ü Menghindari pemakaian bahan sintesis
ü Menganginkan barang baru yang baunya mencurigakan
ü Busa baru (formaldehid)>< busa daur ulang
ü Tanaman dapat mengabsorbsi bahan pencemar
ü Lidah buaya ( formaldehid )
ü Chrysan themus ( benzen )
ü Bambu jepang, Palm kipas ( CO )
ü Spider plants
ü Philodendron
PERTOLONGAN TERHADAP KERACUNAN
Identifikasi terhadap bahan yang diduga menjadi penyebab untuk menentukan cr
pertolongan/pengobatan .
Petunjuk untuk diagnosis :
- Gejala
klinis : keracunan bahan korosif : asam atau basa tanda bibir/selaput lendir bibir ( keputihan/kebiru-biruan, sakit/ panas, nyeri lambung, nausea,
vomiting, muntah kecoklatan = perdarahan), Insektisida : konvulsi, tremor, air
ludah/keringat berlebihan.
- Anamnesa
-
Pemeriksaan laboratorium : terhadap muntahan, sisa bahan dari wadah
- Indikasi/
penilaian lingkungan
•
Sumber dan macam racun
•
Bentuk bahan beracun
•
Cara masuk dalam tubuh
•
Pengaruh pada tubuh :
Ø Sistem sirkulasi darah
shock karena kurang aliran darah ( vasogenic
shock/ kurang volume)
Denyut
jantung lemah ( hypotentic cardiac )
Terlalu
banyak darah mengalir ke jantung ( congesti jantung)
Cardiac
arrhytmias ( irama jantung tidak teratur)
Cardiac
arrest ( jantung mendadak berhenti )
Ø Sistem syaraf pusat :
- Rasa sakit
-
hyperexitability ( rangsangan SSP meningkat)
-
Dellirium/ngaco, konvulsi/kejang,O2 dalam darah berkurang
- Depresi
SSP, asphyxia/pernafasan kurang ,sehingga O2 berkurang
nafas jadi cepat, gangguan
metabolisme sel otak
- Gangguan
kejiwaan/psikis.
Komentar
Posting Komentar